Perpustakaan adalah laboratorium ilmu pengetahuan
Mengumpulkan buku melalui pembelian serta pemberian merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Kalau semula ilmu pengetahuan didapat dari membaca buku, maka ketika dikumpulkan berdasarkan spesifikasinya akan memberi suatu harta karun ilmu kepada generasi penerus. Sayang sekali masih banyak buku lainnya terpaksa dipinjam tanpa dikembalikan.
Buku pun memiliki riwayatnya masing-masing. Buku "Di Bawah Bendera Revolusi" dan "Oom Pasikom 1967-1980" merupakan harta ilmu yang diwariskan oleh ayah saya. Lainnya, misalnya, buku "Belajar Menulis Cerpen", "Sekolah itu Candu", dan lain sebagainya, merupakan hasil menyisihkan uang bulanan. Jika dihitung lagi secara rupiah untuk dijual, jelas hanya menjadi sekian rupiah per kilo. Isi tidak dihargai melainkan berat fisiknya sekaligus mutu kertaslah yang menjadi tolok ukur harganya. Sungguh mengenaskan!
Oleh karena ketiadaan bakat menjual buku kiloan, maka di sinilah kemudian buku-buku koleksi tesebut dikumpulkan. Dan buku-buku yang terpajang di perpustakaan online ini dimaksudkan pula untuk mendokumentasikan koleksi pribadi.
Buku pun memiliki riwayatnya masing-masing. Buku "Di Bawah Bendera Revolusi" dan "Oom Pasikom 1967-1980" merupakan harta ilmu yang diwariskan oleh ayah saya. Lainnya, misalnya, buku "Belajar Menulis Cerpen", "Sekolah itu Candu", dan lain sebagainya, merupakan hasil menyisihkan uang bulanan. Jika dihitung lagi secara rupiah untuk dijual, jelas hanya menjadi sekian rupiah per kilo. Isi tidak dihargai melainkan berat fisiknya sekaligus mutu kertaslah yang menjadi tolok ukur harganya. Sungguh mengenaskan!
Oleh karena ketiadaan bakat menjual buku kiloan, maka di sinilah kemudian buku-buku koleksi tesebut dikumpulkan. Dan buku-buku yang terpajang di perpustakaan online ini dimaksudkan pula untuk mendokumentasikan koleksi pribadi.
bumiberuangmadu, 03 Juni 2010
Gus Noy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar